Randi Dwi Anggriawan

Orang tua di negara Indonesia memiliki peranan penting terhadap pendidikan dini seorang anak dalam mencapai pembangunan indonesia. Namun sayangnya selama ini masih banyak orang tua yang salah dalam memberikan pendidikan bagi si anak, bahkan telah menjadi kebiasaan orang tua mendidik salah. Sehingga tidak menutup kemungkinan pendidikan yang diberikan orang tua menjadi benih-benih korupsi dalam diri si anak, yang mana korupsi masih menjadi lingkaran setan di Indonesia.

Anak-anak adalah generasi yang masih memiliki pikiran polos, yang mudah sekali menyerap apa yang ada di lingkungan sekitarnya. Banyak hal yang masih belum mereka pahami, ada yang sifatnya positif dan ada juga yang bersifat negatif, bahkan mereka belum memiliki filter dalam menyerap apa yang ada di lingkungan sekitar mereka.

Berikut beberapa contoh didikan orang tua pada anak yang mengarah pada benih-benih korupsi:
1. Pada saat orang tua melerai 2 orang anak yang sedang bertengkar orang tua cenderung mencari-cari kesalahan pada si anak yang memulai pertengkaran. Sehingga 1 anak merasa bersalah dan anak yang lain merasa dirinya benar. Hal ini akan menimbulkan (secara tidak langsung) bibit kesombongan, merasa berkuasa, dan merasa dirinya paling benar meskipun dia juga bersalah.
2. Memberi uang jajan belebih kepada si anak saat bersekolah, sehingga timbul kebiasaan si anak untuk menghabiskan uang tersebut. Lama-kelamaan anak akan terbiasa dan muncul kekurang puasan pada uang saku yang biasa ia dapat setiap hari.
3. Orang tua sering mengumbar janji palsu kepada si anak, jika hal ini dilakukan sering maka anak akan merasa selalu di bohongi dan tidak menutup kemungkinan ia akan berlaku sama dengan si orang tua.

Beberapa contoh diatas (dan masih banyak contoh-contoh yang lain) memang terlihat sepele, namun jika dikaji lebih mendalam ini masalah serius dan menjadi bibit-bibit korupsi. Jadi bukan hanya anak-anak saja yang di berikan pendidikan mengenai moral, tapi juga orang tua perlu memiliki pengetahuan mengenai pendidikan moral dan bisa memberikan contoh bagi anak-anaknya, bukan hanya demi masa depan pribadi namun juga masa depan bangsa yang bermoral.